Home » , , , , » Membuat MOL dengan Nasi Bekas

Membuat MOL dengan Nasi Bekas


Nasi bekas biasanya dibuang begitu saja, atau diberikan kepada hewan peliharan seperti; bebek, ayam, angsa, itik, ikan lele dll. Selain nasi bekas (nasi basi) dijadikan bahan pakan ternak, bisa pula dimanfaatkan untuk starter pembuatan pupuk. MOL (mikroorganisme Lokal) kita ketahui bahwa dipasaran harga MOL produksi luar negeri harganya cukup mahal, seperti merk EM4 (effective microorganism) bokhasi buatan Jepang. MOL sangat berguna untuk memupuk tanaman, dan juga bisa berfungsi sebagai bahan starter pembuatan kompos. MOL tidak merusak lingkungan dan juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Go Green untuk dunia, merupakan tujuan dari kita semua manusia yang menginginkan pentingnya lingkungan hidup ini dijaga dan dilestarikan oleh kita semua, demi terpeliharanya lingkungan yang bersih dan sehat serta berkesinambungan untuk umat manusia di bumi.

MOL (mikroorganisme lokal) adalah cairan yang mengandung mikroorganisme yang terdiri dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita, dan mudah didapat tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Media untuk tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme berupa nasi bekas atau nasi basi, sangat berguna sekali dalam mempercepat hancurnya bahan organik sampah oganik (dekomposer) secara alami. Larutan MOL mengandung unsur bakteri yang sangat berpotensi untuk perombak (menghancurkan) bahan organik sampah hingga menjadi pupuk kompos.
Pembuatan larutan MOL sangat sederhana sekali, dengan memanfaatkan limbah makanan (nasi bekas) yang melalui proses fermentasi dan ditambah dengan larutan gula. Inilah formula hasil buah tangan sendiri yang sangat bermanfaat untuk digunakan sendiri ataupun untuk kebutuhan masyarakat umum, dan inilah alur proses dalam tahapan-tahapan pembuatan MOL.
Tahap I.
-    Nasi bekas atau nasi basi kita buat bulat sebesar bola pimpong, sebanyak 3-4 bulatan.
-    Setelah itu, nasi basi yang telah dibentuk bulat sebesar bola pimpong kita simpan di dalam wadah (kaleng/botol plastik) kemudian ditutup rapat.
-    Letakkan botol berisi nasi basi ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.
-    Setelah 1 minggu, nasi basi akan ditumbuhi jamur (cendawan) yang berwarna merah hingga kekuning-kuningan.
Tahap II.
-    Siapkan botol kapasitas  2 ltr air.
-    Masukan nasi basi yang telah ditumbuhi jamur kedalam botol.
-    Buat larutan air bercampur gula pasir atau sirop manis. Perbandingan antara air dan gula pasir atau sirop manis adalah; 1,5 ltr air : 5 sendok gula pasir atau sirop manis. Gula adalah sumber makanan dan hidupnya bakteri yang ada di jamur.
-    Masukkan larutan air gula pasir atau sirop kedalam botol yang berisi nasi basi yang telah ditumbuhi jamur.
-    Botol yang berisi campuran nasi basi dan gula pasir atau sirop lalu ditutup
-    Setelah 4 hari, botol dibuka sambil dikocok, agar nasi basi dan gula bercampur merata. Perlu diperhatikan dalam mengocok larutan, agar sesekali botol dibuka agar kandungan gas-gas yang ada dalam botol dapat keluar. Tekanan gas yang ada di dalam botol cukup tinggi, hingga cukup mengejutkan bila tutup botol dibuka selesai cairan pupuk dikocok.
-    Tutup kembali botol, dan simpan kembali.
-    MOL sudah dikatakan siap pakai, apabila tercium bau masam manis seperti tapai yang keluar dari dalam botol hasil fermentasi nasi basi dan gula pasir.
-    Saring cairan MOL dengan kain kasa, kemudian masukan kedalam botol, dan MOL siap untuk dipakai atau dipasarkan.
-    Ampas sisa MOL bisa dimanfaatkan kembali yaitu dengan menambahkan cairan gula seperti yang telah tertera di atas
Untuk membuat pupuk cair MOL ukuran 1-2 ltr dibutuhkan 3-4 bulatan nasi basi yang telah difermentasikan dicampur dengan larutan 2 ltr air dan 5 sendok gula pasir. Jika ingin mendapatkan pupuk cair yang lebih banyak, kita tinggal melipatgandakan saja perbandingan antara nasi basi dan larutan gula pasi.
Menggunakan MOL (pupuk cair) untuk tanaman, perlu diperhatikan aturan pakainya. Jikalau terlalu banyak pupuk cair yang disiramkan pada tanaman, akan berakibat tanaman akan layu dan mati. Untuk mencegah hal itu, maka diperlukan perbandingan pakai pupuk cair untuk memupuk tanaman. Perbandingan pemakaian pupuk cair untuk tanaman adalah 1 pupuk cair : 5 air.
Bahan pustaka:
1.    ASASTANIORGANIK
2.    GO+BLOG
3.    Infoteknologi